Bahari
Well , jika benar bukan jalannya, sehebat apapun usaha kita, tuhan akan tetap menjauhkan. Dengan cara apapun. Aku bertatih-tatih agar apa yang ku doa senantiasa tetap terjaga. Menaruh asa dalam genggaman belantara langit. Agar kelak jika kau berjalan tanpa ku. Langit takkan menjatuhkan hujan di atas kepalamu. Ia terhalang asa yang membentang yang sempat ku kirim setiap malam menjelang pagi. Setelah semua yang ku panjatkan tak ku dapat. Ternyata hanya aku yang membega relasi kita agar tidak terhuyung-huyung. Dan kamu, dengan jarak yang menghadang rela menghempaskan segala tabah dan isi doa. Bahwa aku merasa kepergian mu adalah fana. Lambat laun semua akan kembali terjadi. Seperti dulu. Saat kita di balut kasih. Namun tidak. Kamu memilih menetap disana. Padahal dengan hati yang lapang aku selalu menunggu mu pulang. Dan kamu meninggalkan kota yang isinya hanya dipenuhi kenangan tentang mu dan aku yang semakin lama semakin terhapus tak terpelihara.