Lengkara

Kepada mu yang tak mungkin memberi senja. Aku pernah di pertahankan dengan kebohongan. Di beri penjelasan yang beda tipis dengan alasan. Itu mengapa aku tidak ingin kamu juga demikian. Aku tidak ingin tanggung dalam menyayang mu; aku tidak ingin gundah dalam memperjuangkan mu; aku tidak ingin dengan mudah melepasmu sebab hal-hal yang membuat ku yakin bahwa kamu sedang tak jujur, dan itu benar adanya.

Bahwa senja hanyalah iming-iming keindahan yang nyata kemudian berakhir dengan kegelapan. Meski awalnya semua tampak begitu menarik dan perlahan mulai mencekik. Aku tahu betul di langit malam ada bintang yang bertabur juga bulan yang benderang namun, kamu harus tahu tidak setiap malam di hiasnya. Kelak aku akan meninggalkan malam lalu kembali pada matahari yang membakar langit dan seisinya. Semua ini membuat ku tak percaya pada senja.

Aku tak ingin kamu berfikir tentang ku yang berlebihan. Tetap saja, untuk ku, kabar itu penting. Pahit atau pun manis. Benar, jika bohong hanyalah kata penenang, mengapa tidak bercakap jujur agar menjadi pemenang? Aku hanya ingin kamu tak menjadi kalah karena aku yang menyerah. Menyerah atas segala kebohongan yang membuat mu merasa tenang seolah aku tidak tahu. Dengan aku yang harus berpura-pura demi kamu yang menjadi juara.

Seseorang berfikir, setiap orang menuntut kejujuran namun tidak sanggup mendengar pernyataannya. Kamu harus camkan ini. Bahwa kejujuran seperti obat, aku akan tetap menelannya yang tak mengenakan di tenggorokan itu. Meski demikian, ia menyembuhkan.

Jangan sampai kata terserah ku benar-benar ku beri nyata. Kamu tahu yang paling menyakitkan dari dilepaskan dan ditinggalkan adalah dibiarkan tetap memiliki namun tak lagi dipedulikan. Dan kamu bukanlah seseorang yang ingin ku buat demikian. Tetaplah bercerita kepada tuhan apapun yang terjadi. Sebab ketika kejujuran yang bergerak, sebuah kepergian tidak akan merangkak. Maka, percayalah, rasa yang kita endap akan terus meruak atas ijin-Nya.

Lepaskan hal yang memang akan merusak. Genggam hal yang akan terus membuat segalanya baik-baik saja meski sebenarnya tidak ada hubungan yang selalu baik-baik saja. Dan abaikan hal yang mulai masuk ke dalam relasi melalui celah-celah yang ia buat serapi mungkin. Ingatlah, bahwa sebuah peluang tidak di tunggu namun di ciptakan. Maka, kuat-kuatlah selalu agar kelak tak bisa di hancurkan oleh sesuatu yang sebenarnya mudah di bunuh mati.

Comments

Popular posts from this blog

Nawala Patra

Keras Kepala

Niskala