Fragmen Intens

Aku mengamini, setelah jatuhnya hujan akan ada pelangi yang melengkung indah. Begitu pun tangisan, setelahnya akan ada lengkungan senyum yang manis.

Tangis sesenggukkan yang selalu datang setiap malam kini telah lenyap. Aku menahan rasa sakit ini dengan mencoba bangkit sekuat hati meski harus melewati ratusan hari. Dan menyiapkan diri saat harus jatuh berkali-kali.

Tidak mustahil bagi mereka yang yakin dan mau berusaha. Untuk menggenggam bahagia perlu raga yang mau merangkak, perlu mata yang mau melihat lebih dalam, dan perlu hati yang mau tergores oleh lisan.

Setelah kamu hadir. Hati ku tak lagi berhujan petir. Semua sedih kini telah berakhir. Dan mungkin ini yang disebut takdir.

Kedatangan mu begitu memesona. Membuat ku lupa pada luka. Tanpa terpaksa, aku rela terpenjara oleh rasa yang kamu beri dengan sempurna.

Bahwa kediaman mu di sini sangat berarti. Mengisi hati yang telah lama tak berpenghuni. Menghidupkan akal yang hampir mati.

Dengan mu, segala perih terobati. Kamu yang mampu memugari juga mampu menepati segala janji.

Terimakasih telah menjadi penyembuh segala pening. Peneduh dikala gundah. Menjadi pesandaran disaat lelah. Kini segala lara tak lagi tumpah dan terganti oleh rindu yang bertambah.

[113-Sukabumi; H+3 hari jadian yg ke 5 bulan]

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Nawala Patra

Keras Kepala

Niskala