Biar, akhiri saja.
Aku tidak berhenti mempedulikan. Kita masihlah bersama. Mungkin status yang membedakan. Mari kita saling membiasakan diri. Untuk tidak lagi sayang-sayangan.
Bukan aku menyuruh mu pergi. Aku hanya tidak ingin memaksakan diri. Terlalu sulit untuk ku bisa kembali bersama. Sakit yang kamu tanam, sikap yang kamu tunjukan, rasa yang kamu beri, telah membuat ku tak lagi merasa di istimewakan. Kamu tahu, tidak mudah memugari semua yang sudah runtuh. Untuk mengambil separuh hati saja, ia belum tentu luluh.
Maaf atas keputusan ku. Tidak lagi memberi mu kesempatan untuk bisa memperbaiki. Usaha ku berada di samping mu adalah sia-sia. Kamu menganggap aku tidak pernah ada saat kamu butuh.
Jika aku bukan yang kamu ingini. Aku bisa pergi sebesar apapun rasa yang mengendap. Biarkan aku menjadi sejarah panjang di perjalanan hidup mu. Manusia yang rela menjadi "real support" meski akhirnya di dorong ke dasar nestapa. Ingatlah aku saat nanti hati mu resah tak tahu arah untuk mulai melangkah. Manusia yang selalu bilang bahwa kamu bisa melewati semuanya.
Hari-hari yang akan kamu jalani. Aku pastikan akan tetap indah walaupun tidak dengan ku. Aku adalah kenangan yang harus kamu kubur lebih dalam lagi. Agar disini, aku percaya, bahwa kamu benar-benar tak lagi membutuhkan ku, tak lagi mencari ku, tak lagi meminta ku kembali.
Jaga diri mu baik-baik. Kamu adalah manusia yang paling ingin aku dampingi. Hilangkan aku di hati mu. Kelak seseorang mengisinya dengan penuh kasih sayang. Yang tidak akan mundur ketika sikap mu yang keterlaluan menghujaninya. Dan aku adalah manusia yang paling lemah. Tidak cukup kuat menopang semua amarah mu. Tidak cukup berhasil meluluhkan keras kepala mu. Tidak cukup hebat membuat mu tetap mengistimewakan ku.
Terimakasih pernah menjaga ku. Terimakasih telah membuat ku merasa nyaman meskipun sementara. Terimakasih pernah membuat ku bahagia kemudian berakhir duka. Aku harap tidak ada rasa sesal yang tumbuh di hati mu setelah kepergian ku. Dan menemukan seseorang yang mampu membuat mu tak lagi merindukan sosok ku.
Ketika nanti aku datang menyapa. Jangan terbawa perasaan. Aku hanya ingin memastikan kamu tetap kuat tanpa ku. Kemudian, kita berlalu dengan perasaan yang biasa-biasa saja.
Bukan aku menyuruh mu pergi. Aku hanya tidak ingin memaksakan diri. Terlalu sulit untuk ku bisa kembali bersama. Sakit yang kamu tanam, sikap yang kamu tunjukan, rasa yang kamu beri, telah membuat ku tak lagi merasa di istimewakan. Kamu tahu, tidak mudah memugari semua yang sudah runtuh. Untuk mengambil separuh hati saja, ia belum tentu luluh.
Maaf atas keputusan ku. Tidak lagi memberi mu kesempatan untuk bisa memperbaiki. Usaha ku berada di samping mu adalah sia-sia. Kamu menganggap aku tidak pernah ada saat kamu butuh.
Jika aku bukan yang kamu ingini. Aku bisa pergi sebesar apapun rasa yang mengendap. Biarkan aku menjadi sejarah panjang di perjalanan hidup mu. Manusia yang rela menjadi "real support" meski akhirnya di dorong ke dasar nestapa. Ingatlah aku saat nanti hati mu resah tak tahu arah untuk mulai melangkah. Manusia yang selalu bilang bahwa kamu bisa melewati semuanya.
Hari-hari yang akan kamu jalani. Aku pastikan akan tetap indah walaupun tidak dengan ku. Aku adalah kenangan yang harus kamu kubur lebih dalam lagi. Agar disini, aku percaya, bahwa kamu benar-benar tak lagi membutuhkan ku, tak lagi mencari ku, tak lagi meminta ku kembali.
Jaga diri mu baik-baik. Kamu adalah manusia yang paling ingin aku dampingi. Hilangkan aku di hati mu. Kelak seseorang mengisinya dengan penuh kasih sayang. Yang tidak akan mundur ketika sikap mu yang keterlaluan menghujaninya. Dan aku adalah manusia yang paling lemah. Tidak cukup kuat menopang semua amarah mu. Tidak cukup berhasil meluluhkan keras kepala mu. Tidak cukup hebat membuat mu tetap mengistimewakan ku.
Terimakasih pernah menjaga ku. Terimakasih telah membuat ku merasa nyaman meskipun sementara. Terimakasih pernah membuat ku bahagia kemudian berakhir duka. Aku harap tidak ada rasa sesal yang tumbuh di hati mu setelah kepergian ku. Dan menemukan seseorang yang mampu membuat mu tak lagi merindukan sosok ku.
Ketika nanti aku datang menyapa. Jangan terbawa perasaan. Aku hanya ingin memastikan kamu tetap kuat tanpa ku. Kemudian, kita berlalu dengan perasaan yang biasa-biasa saja.
[Aprl 311; Aku yang tidak lagi kuat menghadapi sikap mu dan memilih mengakhiri ini semua]
Serius ?
ReplyDeleteSerius apaan?
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDelete