Proksi Utopis
Proksi
(n) sesuatu yang digunakan untuk mewakili sesuatu hal lain yang diukur atau dikalkulasikan.
(n) sesuatu yang digunakan untuk mewakili sesuatu hal lain yang diukur atau dikalkulasikan.
Utopis
(a) berupa khayal; bersifat khayal.
(a) berupa khayal; bersifat khayal.
Usia ku ialah batas mengingat mu. Maka, tulisan ini mewakili perasaan yang tiba-tiba timbul tanpa permisi dan aku berhasil membuat kita hidup, meski hanya dalam khayalan. Sebab aku tak ingin kamu mati di lini masa ku.
Bila rasa ku salah, mengapa sangat indah? Kau yang mengutuhkan diriku. Takkan aku memaksa kau merasakan sama, namun biarkan ku berharap🎶
Aku tidak mencintai dalam diam. Aku berteriak dengan tulisan. -Naw.
Jatuh terbaik yang pernah aku rasakan ialah jatuh hati padamu. Bertepuk sebelah tangan yang tak seperti sebelum-sebelumnya. Aku menyukai keadaan ini, menikmati tatap yang keliru untuk ku artikan. Aku tak pernah berpikir untuk bisa memiliki mu, karena yang terpenting melihatmu tidak jauh dari penglihatan ku.
Atas segala rasa yang pernah menjadi asing. Kini, aku mengerti. Jatuh hati tidak harus selalu diketahui. Di dekap dalam keheningan, di jaga dalam kebisuan, dan di bebaskan sedalam-dalamnya rasa. Sebab aku adalah pecinta yang buruk. Aku sangat yakin, meski tatap itu nyata dari sebagian harapanku, kamu takkan bersedia menetap.
Dari kepingan puzzle yang tak utuh, kamu membuat ku genap, walaupun kosong tetaplah kosong. Kamu adalah ramai dalam setiap sepi yang menghampiri. Meski nyatanya tak pernah hadir mengisi hari. Dalam imaji, kamu menggenggam erat pada setiap hari-hari ku yang berat, meski nyatanya kita tak pernah berjabat tangan. Suara mu mampu ku rekam dalam jemala, meski nyatanya kita tak pernah bicara berdua. Sekali lagi, aku sangat menikmati semua ini.
Mengalap renjana sendiri membuat ku paham bahwa setiap jatuh hati tak harus selalu terbalaskan. Jika akhirnya tersungkur dan dipeluk nestapa, karena terlalu berani mengungkapkan.
Namun dari sekian banyak yang aku nikmati. Ada satu harapan yang ingin terwujud. Menjadi seseorang yang rua di hatimu. Aku tidak bersikeras mendapatnya. Aku menyadari, yang jauh hati itu aku, yang membuat jantung berdebar itu aku, yang terlalu memikirkan kamu itu aku. Maka akan berlebihan menuntut mu harus bisa menerima ku. Lain jika rasa ini adalah benar dari apa yang selama ini tatapmu ku artikan. Menjadikan ku sebagai seseorang yang bisa mengisi agendamu. Akan ku usahakan bersama ku, kamu takkan mendapati luka.
[Aprl, 29 Nopember: Pulang ngantor mampir dulu ke yomart alias neduh, he-he-he]
Comments
Post a Comment