Asana Regresi


Asana.
(n) Gerakan.
Regresi.
(n) Mundur; urutan berbalik ke belakang.
Mulai saat itu, aku sudah mulai melangkah sedikit demi sedikit untuk menjauh dan berusaha tak lagi butuh kamu.

Sudah coba berbagai cara agar kita tetap bersama. Yang tersisa dari kisah ini hanya kau takut ku hilang. Perdebatan apapun menuju kata pisah, jangan paksakan genggaman mu.
Np: Tulus - Pamit.


     Sudah ya, tak perlu lagi mengemis untuk kembali. Kamu tahu sendiri, sesuatu yang sudah rusak, takkan bisa seperti semula, walaupun masih bisa diperbaiki.

     Tak perlu diingat-ingat lagi, setiap kejadian yang terekam, karena kini semua itu hanya untuk dikenang. Suatu hari nanti, kamu akan mengulang dengan seseorang yang baru. Percayakan semuanya pada apa-apa yang kamu rencanakan (yang kini tidak lagi melibatkan ku). Setelah aku pergi, kamu tetap harus mengusahakan dengan gigih hal-hal yang sempat kita bahas beberapa bulan lalu. Di ujung dari perjalanan mu yang melelahkan itu, akan ada seseorang yang menyambutmu gembira, meskipun bukan aku. Mungkin, ibu. Kamu adalah laki-laki, pundak mu harus mampu menopang semua beban, kaki mu harus kuat untuk berdiri dan berlari, kamu harus lebih fokus lagi, dan hati mu harus dilatih lebih keras lagi untuk bisa menerima yang telah berlalu. Anak pertama harus sekuat baja, tak mendapat balasan dari apapun yang kamu lakukan kepada siapapun itu, usah khawatir, selama kamu menanam ikhlas, Tuhan akan selalu membalas, di lain waktu.

     Berpikirlah bahwa setelah tidak dengan ku hidup mu akan jauh lebih baik. Tenang saja, aku masih menjadi teman baik mu. Membantu mu jika kesulitan, mendukung semua yang kamu kerjakan disaat orang lain akan memandang mu sebelah mata. Tapi aku mohon untuk tidak lagi menaruh setitik harapan kepada ku. Aku bisa menjadi teman berbagi asalkan tak ada lagi sedikitpun perasaan yang masih kamu simpan rapi. Jangan pernah resah terhadap apapun yang nanti akan membuatku sedih. Sebelum bertemu dengan mu, aku melewati banyak fase. Aku bahkan masih hidup sampai sekarang. Disaat semua orang menjauh, semesta mencambuk dada, bagiku jatuh dan bangkit menjadi hal biasa. Jangan gelisah saat tahu aku sedang tak baik-baik saja. Kata mu, kamu tak bisa menjadi tenang saat pikiran mu tertuju pada ku, waktu seolah membelasah, apalagi melihat ku bersama orang lain. Mengingat itu, aku ingin tertawa lepas. Santai saja, ngopi dulu, kamu kan sudah berbulan-bulan tidak ngopi (semenjak dengan ku). Mungkin pikiran mu kacau tanpa kafein.

     Aku memang belum ditemukan oleh seseorang yang membuat ku bersyukur telah melepas mu. Tolong garis bawahi kata belum. Aku pernah berkata, tak perlu bingung bagaimana cara membahagiakan ku, memperlakukanku dengan baik, bisa memposisikan dirimu, itu sudah lebih dari cukup. Namun, kasih. Kamu memilih jalan sulit, membuat ku menghanguskan semua usaha mu untuk meyakinkan ku, sebab setiap kali aku percaya, saat itu juga kamu membuat ku kecewa. Bukan aku yang sengaja memutuskan pergi, sebenarnya aku masih bisa bertahan, tetapi sikap mu tak bisa membuatku untuk tetap memilih kamu dan tak lagi mencari. Benar kan, watak itu sulit diubah.

     Diakhir tulisan ini, aku tetap berterima kasih pada mu. Telah sanggup membuat ku mengerti bahwa asap rokok tak baik bagi kesehatan. Telah sanggup membuat ku paham bahwa kafeina akan menyerang ku. Telah sanggup meyakinkan ku bahwa hidup ku tak boleh bergantung pada obat-obatan setiap kali lambungku mulai berulah. Telah sanggup membuat ku sadar dan tahu waktu untuk memastikan lambung ku terisi. Telah sanggup mendengarkan keluh kesah serta kesakitan yang aku rasakan. Telah sanggup memahami aku yang keras kepala.

     Terima kasih, ya. Salam buat ibu. Kalau kita berjodoh, bisa ajarin menantunya menjahit, lagi. Seperti saat masih menjadi calon.

[Aprl, pukul 11.08, sedang membalas pesan seseorang di WhatsApp || Note: Udala yaa, fokus sama studi kamu, jangan tunggu ipk mu turun drastis, baru terasa, nanti aku yang salah]

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Nawala Patra

Keras Kepala

Niskala